Perbaikan
faktor kerja
Perbaikan
faktor kerja adalah suatu usaha atau langkah langkah untuk dapat
mencapai system kelistrikan yang optimal. Power factor yang buruk dapat
merugikan suatu sistem kelistrikan. Adapun kerugian yang dapat
ditimbulkan dengan adanya factor kerja yang buruk atau rendah adalah :
1. Daya terpasang listrik PLN ( KVA) tidak dapat optimal. Jika beban yang ada sudah mencapai batas arus dari daya terpasang . maka tidak dapat menambah beban listrik lagi sedangkan kw yang terpakai masih dibawah daya terpasang.
1. Dengan power factor rata rata /bulan yang rendah akan dikenai penalty / denda dari PLN yang
nilai rupiah / kvarh nya cukup tinggi. Hal ini karena sudah melebihi
ketentuan yang distandarkan dari PLN yaitu sebesar 0,85.
Sebagai contoh :
- 10 hari pertama beban continu 30 kw cos phi 0,9
- 10 hari kedua beban continu 70 kw cosphi 0,8
- 10 hari ketiga beban continu 20 kw cosphi 0,9
Berapa power factor rata rata .?
Jawab :
10 hr x 24 jam x 30 kw x 0,9 = 6.480
10 hr x 24 jam x 70 kw x 0,8 = 13.440
10 hr x 24 jam x 20 kw x 0,9 = 4.320
--------------
Total = 24.240
10 hr x 24 jam x 30 kw = 7.200
10 hr x 24 jam x 70 kw = 16.800
10 hr x 24 jam x 20 kw = 4.800
Total = 28.800
Power Factor rata rata/bulan = 24.240 / 28.480
= 0,841
Jadi
rata rata power factor yang didapat sebesar 0,841 , dan dikarenakan
masih dibawah 0,85 maka akan dikenakan denda tiap kvarh yang terhitung.
Perhitungannya juga dapat diperkirakan dari hasil bagi kwh meter / bulan dibagi kvarh meter / bulan. Yang tidak boleh kurang dari nilai 1,615 yang berasal dari perhitungan sebagai berikut :
Cos phi / sin phi = 0,85 / 0,526 = 1,615
Jika hasil baginya lebih kecil dari 1,615 maka PLN akan memberlakukan denda tiap kvarh terbaca.
Sebagai contoh :
Jika dalam sebulan pemakaian energi yang ditunjukkan dalam kwh meter sebesar 8500 kwh sedangkan pemakaian energi reaktif sebesar 5200 kwh jadi jika kita memakai rumus diatas :
Kwhmeter / kvarh = 8500 / 5400 = 1,57
Dengan hasil tersebut diatas maka nilai yang didapat kurang dari
1,615 sehingga akan dikenakan denda sebesar Kvarh x Rp / Kvarh
2. Dengan power factor yang rendah maka arus menjadi lebih tinggi.
Dengan arus yang tinggi ini akan menjadikan kabel lebih panas karena
energi yang terbuang karena arus . sesuai dengan rumus I Rt . maka
dengan tahanan kabel yang tetap dan arus yang melewati kabel berbanding lurus dengan panas yang dikeluarkan.
Jika
penghantar dengan penampang 70 mm dilalui arus sebesar 200 Ampere
dengan power factor 0,7 maka temperature yang ada didalam kabel akan
lebih tinggi dibanding dengan setelah dipasang kapasitor dengan
perkiraan jika cosphi mecapai satu maka arus akan menjadi 140 Ampere
maka akan ada penurunan panas yang signifikan terhadap penghantar
tersebut. Panas yang berlebihan pada sebuah penghantar secara terus
menerus lama kelamaan akan dapat mengurangi daya hantar penghantar
tersebut, sehingga meskipun dilalui dengan beban ampere yang sama maka
panas kabel lama akan memepuyai potensi panas lebih tinggi dibandingkan
dengan kabel instalasi terpasang baru.
3. Jika instalasi dengan kabel penghantar yang panjang dan jauh maka akan menyebabkan tegangan jatuh ( Delta V ) semakin besar diujung beban . Tegangan jatuh berbanding lurus dengan arus yang melewati penghantar.
Sebagai contoh :
Sebuah
penghantar dengan penampang 70 mm sepanjang 200 meter dilalui arus
sebesar 200 Ampere , maka tegangan jatuhnya akan lebih besar diujung
instalasi jika dibandingkan dengan penghantar tersebut dilalui arus
sebesar 140 A dengan perhitungan sederhana selisih tegangan jatuh
mencapai :
Ampere awal – ampere akhir x panjang kabel bolak balik x (tahanan jenis / penampang kabel)
(200 A – 140 A) x ( 200 meter x 2) x (0,0175 / 70 mm )
60 x 400 x 0,00025 = 6 Volt
Jadi
jika tegangan terukur diujung kabel sebesar 206 volt (phase-neutral)
maka akan ada kenaikan tegangan sebesar 6 volt menjadi 212 Volt setelah
ada penurunan arus karena pemasangan kapasitor
Dengan
keempat kerugian yang ditimbulkan oleh karena power factor yang rendah
maka diupayakan memperbaikinya dengan memasang capasitor bank.
Bagaimanakah
konsep dasar sehingga dengan pemasangan kapasitor bank dapat
memperbaiki factor kerja dari suatu sistem kelistrikan ? Hal itu dapat
dijelaskan sebagai berikut:
- Beban
beban yang mempunyai kecenderungan memiliki cosphi kurang dari satu
tertinggal ( leaging) adalah beban beban listrik yang mempunyai unsur lilitan dan inti besi. Semisal lampu tabung denga ballastnya, motor motor listrik, las listrik dan transformator .
- Sehingga daya listrik yang dipakai untuk mengoperasikan peralatan tersebut terdiri dari dua unsur yaitu daya aktif dan daya reaktif.
- Daya
aktif adalah daya yang terpakai yang terukur dengan kilowattmeter. Daya
ini membentuk energi aktif persatuan waktu dan dapat diukur dengan kwh
meter.
- Sedangkan daya reaktif adalah daya yang terpakai sebagai energi pembangkitan flux magnetic sehingga timbul magnetisasi. Dan daya ini dikembalikan ke system karena efek induksi elektromagnetik itu sendiri.
Capasitor
bank adalah sekumpulan beberapa kapasitor yang disambung secara
parallel untuk mendapatkan kapasitas kapasitif tertentu. Besaran yang
sering dipakai adalah Kvar ( Kilovolt ampere reaktif ) meskipun
didalamnya terkandung / tercantum besaran kapasitansi yaitu Farad atau
microfarad. Kapasitor ini mempunyai sifat listrik yang kapasitif (
leading ). Sehingga mempunyai sifat mengurangi / menghilangkan terhadap sifat induktif ( leaging ) .Dengan Dasar inilah Nilai power factor diperbaiki.
MENGHITUNG DAYA REAKTIF YANG DIPERLUKAN UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR KERJA
Berapakah
kapasitas daya reaktif yang diperlukan untuk memperbaiki system
instalasi agar dicapai power factor yang diinginkan .Ada beberapa metode
yang bisa digunakan yaitu :
1. Metode tabel Cos Phi
Metoda ini menggunakan table cos phi (terlampir).Data yang diperlukan adalah daya beban puncak dan factor daya (cos phi )
Contoh :
Sebuah
instalasi pabrik memiliki factor daya 0,7 untuk beban puncak 600 kw
jika factor daya yang diinginkan menjadi 0,93 diperlukan daya kapasitor
sebesar :
Dari tabel didapat angka : 0,62
Maka daya reaktif yang diperlukan = 0,62 x 600 kw = 372 kvar
2. Pembacaan Kvarh meter
Dengan uji petik pembacaan Kvarh meter analog pada beban puncak
Data yang diperlukan adalah Ratio CT, Ratio PT dan Rev./kvarh
Contoh :
Pembacaan putaran piringan kvarh meter setiap 10 putaran adalah 60 dtk. CT Ratio 20/5 A, PT Ratio 20 / 0,1 KV dan rev / kvarh = 900 putaran / kvarh
Daya reaktif yang diperlukan :
CT ratio ( 4)x PT ratio(200) x 3600 dt /60 dtk x 10 putaran
-----------------------------------------------------------------------
900 putaran / Kvarh
= 480.000 / 900 = 533 kvar
3. Pembacaan ampere dan cos phi
Dengan pembacaan ampere meter pada beban puncak dan pembacaan power factor pada beban puncak. Contoh =
Besar arus rata rata pada beban puncak 1000 Ampere
Power factor pada beban puncak 0,8 tertinggal (cosphi 1 )
Power factor yang direncanakan 1 ( cos phi 2 )
Q = 3 x VL x ( I sin phi 1 – I cos phi 1 x sinphi 2 )
-------------------------
Cos phi 2
Q = 1,732 x 400 V x ( 1000 x 0,6 - 1000 x 0,8 x 0 )
-----------------
1
Q = 692 x 600
Q = 415 Kvar
4.Pembacaan kw dan cos phi
Metode ini bersifat global yang diperkirakan power factor target cosphi 1
Dengan rumus dasar :
KVA = KW + KVAR
KVAR = KVA - KW
Contoh : Beban maksimum 400 kw pada cos phi 0,8
Beban dihitung KVA = 400/ 0,8 = 500
KVAR = 500 - 400 = 250.000 - 160.000 = 90.000
= 300 KVAR
Jika target power factor yang diharapkan kurang dari satu maka dapat menggunakan rumus :
Cos phi 1 ( awal ) = 0,8
Cos phi 2 (target) = 0,95
Daya aktif = 400 kw
Rumus =
Kvar = Kw ( tan phi 1 - tan phi 2 )
1 1
Kvar = Kw ( ---------- -1 - ---------- - 1 )
Cosphi 1 cosphi 2
1 1
= 400 ( ---------- -1 - ---------- - 1 )
0,8 0,95
= 400 ( 0,75 - 0,33 )
= 168 Kvar
1. Pembacaan rekening/tagihan listrik
Metode
ini memerlukan data dari kwitansi selama satu periode (misalnya 1 tahun
). Kemudian data diambil dari pembayaran denda kvar tertinggi. Data
lain yang diperlukan adalah jumlah waktu pemakaian.
Kvarh tertinggi 63504
Q = ------------------------ = ------------- = 265 Kvar
Waktu pemakaian 8 jam x 30 hari
METODA PEMASANGAN INSTALASI KAPASITOR
Cara pemasangan instalasi kapasitor dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
1. Global compensation
Dengan metode ini kapasitor dipasang di induk panel ( MDP )
Arus
yang turun dari pemasangan model ini hanya di penghantar antara panel
MDP dan transformator. Sedangkan arus yang lewat setelah MDP tidak turun
dengan demikian rugi akibat disipasi panas pada penghantar setelah MDP
tidak terpengaruh. Terlebih instalasi tenaga dengan penghantar yang
cukup panjang Delta Voltagenya masih cukup besar.
1. Sectoral Compensation
Dengan
metoda ini kapasitor yang terdiri dari beberapa panel kapasitor
dipasang dipanel SDP. Cara ini cocok diterapkan pada industri dengan
kapasitas beban terpasang besar sampai ribuan kva dan terlebih jarak
antara panel MDP dan SDP cukup b
3. Individual Compensation
Dengan metoda
ini kapasitor langsung dipasang pada masing masing beban khususnya yang
mempunyai daya yang besar. Cara ini sebenarnya lebih efektif dan lebih
baik dari segi teknisnya. Namun ada kekurangan nya yaitu harus
menyediakan ruang atau tempat khusus untuk meletakkan kapasitor tersebut
sehingga mengurangi nilai estetika. Disamping itu jika mesin yang dipasang sampai ratusan buah berarti total cost yang di perlukan lebih besar dari metode diatas
HARMONIC WAVE ( GELOMBANG HARMONIC )
Beban listrik di industri dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu
- Beban linier Yang
dimaksud dengan beban linier adalah beban beban listrik yang tidak
menimbulkan distorsi gelombang frekuensi . Hingga jika dilihat dari
spectrum gelombang arus dan tegangan tidak nampak gelombang dengan frekuensi yang lain. Misalnya motor listrik induksi , pemanas , lampu pijar dan lain lain
- Beban non linier
Yang dimaksud beban non linier adalah beban beban listrik yang dapat
menimbulkan distorsi arus dan tegangan sehingga bentuk gelombang sudah
tidak lagi sempurna sinusoida melainkan bisa dilihat seperti gambar.
Frekuensi lain yang mucul akibat hal ini yang dinamakan gelombang
harmonic. Beban
beban listrik yang mengandung harmonic tinggi antara lain Lampu sodium
,mesin las listrik, inverter, soft starter, motor motor DC, UPS, trafo
saturasi,tanur listrik
Dari
kedua jenis beban ini beban non linier inilah yang dapat merusakkan
kapasitor bank jika harmonic yang dihasilkan peralatan listrik
berlebihan. Satuan haromic dalam prosen diukur dengan menggunakan alat ukur khusus ( Power quality meter ). Jenis kapasitor yang akan digunakan juga tergantung sampai seberapa besar Total
daya peralatan yang mengandung harmonic dibandingkan dengan total daya
trafo dalam satuan persen. Pada batas tertentu diatas 15 % maka harmonic ini dapat berpotensi merusakkan kapasitor .
Selain dapat berpotensi merusakkan kapasitor harmonic ini juga dapat menyebabkan :
1. Menaikkan rugi rugi panas pada motor , transformator dan generator sehingga menurunkan rendemen dari peralatan tersebut.
2. Combinasi parallel antara beban dan kapasitor dapat menimbulkan resonansi yang sifatnya memperkuat harmonic.dan berbahaya bagi peralatan elektronik.
3. Karena harmonic berpengaruh terhadap flux motor sehingga menimbulkan mekanikal vibrasi , noise dan ripple pada torsi motor.
4. Karena terpengaruh harmonic interference maka peralatan proteksi yang sifatnya elektronik dapat terpengaruh dan dapat mengalami kegagalan.
5. Karena
gelombang arus dan tegangan sudah terdistorsi dengan harmonic maka
pengukuran dengan instrument listrik bisa tidak lagi akurat karena
gelombang arus dan tegangan sudah tidak sinusoida murni. Dan peralatan
elektronik selalu menggunakan kapasitor dn akan membuat deviasi hasil
pengukuran.
Bagi
peralatan peralatan elektronik vital sangat diperlukan peralatan
pencegah harmonic buruk yaitu dengan memasang Filter harmonic yang
bekerja menghilangkan gelombang harmonic.
Untuk
pemilihan type / jenis kapasitor dapat berdasarkan berapa besar factor
harmonic (thd) yang terkandung dalam instalasi dan besarnya dalam satuan
prosen ( % ) . sebagai contoh harmonic instalasi sebesar 20 % yang
berarti dari total KVA peralatan yang ada ada 20 % peralatan yang
mengandung harmonic.n
Jika total harmonic yang ada kurang dari 15 % maka pemilihan kapasitor memakai type standart dengan tegangan 415 V.
Jika
total harmonic yang ada lebih dari 15 % dan kurang dari 25 % , maka
pemilihan type memakai kapasitor yang tegangan kerjanya 460 V dengan
rating Kvar lebih tinggi 21 % sebagai contoh :
Untuk mendapatkan 50 Kvar pada tegangan 415 V , maka persamaannya menggunakan ( 460/415 ) kwadrat x 50 Kvar = 60 kvar pada tegangan 460 V
Jika
total harmonic yang ada diatas 25% sampai 40% maka pemilihan kapasitor
menggunakan tegangan kerja 525 V, dengan demikian untuk mendapatkan daya
reaktif 50 Kvar pada 415 V dibutuhkan kapasitor sebesar 60 % lebih
tinggi yaitu kapasitor 80 Kvar / 525 V. 60 % ini berasal dari ( 525/415 )
kwadrat = 1,60 atau 60 % lebih banyak.
Jika
total harmonic lebih tinggi dari 40 % , maka kapasitor yang dipakai
menggunakan tegangan sebesar 525 V ditambah pemasangan detune reaktor
secara seri. Pemasangan Detune reaktor ini sebagai filter harmonic yang
mana berupa lilitan dengan satuan besaran Henry .
Karena
detune reaktor berupa lilitan maka harmonic ini (gelombang liar) akan
beresonansi terhadap lilitan induktif dan dengan sendirinya memfilter
harmonic yang masuk ke kapasitor bank.
Untuk
peralatan elektronik yang mempunyai sensifitas tinggi seperti halnya
peralatan yang ada pada pusat telekomunikasi , maka diperlukan filter
harmonic jenis khusus seperti yang tampak pada gambar panel diatas,
Salah
satu cara lagi yang bisa menghilangkan harmonic ini yaitu menggunakan
kopling mekanik atau secara ilmiah menggunakan metoda motor Generator set.
Metode ini cukup effektif memisahkan sumber daya yang terkontaminasi harmonic . Metode ini dapat diterangkan sebagai berikut :
Sumber
daya terlebih dahulu digunakan untuk memutar motor listrik , jika
menginginkan mendapatkan putaran sinkron dapat dengan menggunakan motor
sinkron. Tapi karena halnya untuk mendapatkan motor sinkron susah
didapatkan dipasaran dapat juga menggunakan motor induksi yang dikontrol
oleh inverter untuk mendapatkan putaran sinkron. Daya
poros mekanis yang berputar ini digunakan untuk menggerakkan generator
listrik . dan daya keluaran dari generator ini sudah merupakan bentuk
sinusoida murni tanpa terkontaminasi harmonic lagi dikreanakan terpisah
oleh kopling mekanik.
Pemasangan Detuned Reactor akan memberikan keuntungan :
- Melindungi kapasitor dari kerusakan akibat kelebihan tegangan / arus karena harmonic yang terlalu tinggi.
- Dapat menurunkan prosentase harmonic pada jaringan.
Komponen komponen yang terdapat pada panel kapasitor antara lain :
1. Main switch / load Break switch
Main
switch ini sebagai peralatan kontrol dan isolasi jika ada pemeliharaan
panel . Sedangkan untuk pengaman kabel / instalasi sudah tersedia disisi
atasnya (dari) MDP.Mains switch atau lebih dikenal load break switch
adalah peralatan pemutus dan penyambung yang
sifatnya on load yakni dapat diputus dan disambung dalam keadaan
berbeban, berbeda dengan on-off switch model knife yang hanya
dioperasikan pada saat tidak berbeban .
Untuk menentukan kapasitas yang dipakai dengan perhitungan minimal 25 % lebih besar dari perhitungan KVar terpasang dari sebagai contoh :
Jika daya kvar terpasang 400 Kvar dengan arus 600 Ampere , maka pilihan kita berdasarkan 600 A + 25 % = 757 Ampere yang dipakai size 800 Ampere.
2. Kapasitor Breaker.
Kapasitor
Breaker digunkakan untuk mengamankan instalasi kabel dari breaker ke
Kapasitor bank dan juga kapasitor itu sendiri. Kapasitas breaker yang
digunakan sebesar 1,5 kali dari arus nominal dengan I m = 10 x Ir.
Untuk menghitung besarnya arus dapat digunakan rumus
I n = Qc / 3 . VL
Sebagai
contoh : masing masing steps dari 10 steps besarnya 20 Kvar maka dengan
menggunakan rumus diatas didapat besarnya arus sebesar 29 ampere , maka
pemilihan kapasitas breaker sebesar 29 + 50 % = 43 A atau yang dipakai 40 Ampere.
Selain
breaker dapat pula digunakan Fuse , Pemakaian Fuse ini sebenarnya lebih
baik karena respon dari kondisi over current dan Short circuit lebih
baik namun tidak efisien dalam pengoperasian jika dalam kondisi putus
harus selalu ada penggantian fuse. Jika memakai fuse perhitungannya juga
sama dengan pemakaian breaker.
3. Magnetic Contactor
Magnetic
contactor diperlukan sebagai Peralatan kontrol.Beban kapasitor
mempunyai arus puncak yang tinggi , lebih tinggi dari beban motor. Untuk
pemilihan magnetic contactor minimal 10 % lebih tinggi dari arus
nominal ( pada AC 3 dengan beban induktif/kapasitif). Pemilihan magnetic
dengan range ampere lebih tinggi akan lebih baik sehingga umur
pemakaian magnetic contactor lebih lama.
4. Kapasitor Bank
Kapasitor bank adalah peralatan listrik yang mempunyai sifat
kapasitif..yang akan berfungsi sebagai penyeimbang sifat induktif.
Kapasitas kapasitor dari ukuran 5 KVar sampai 60 Kvar. Dari tegangan
kerja 230 V sampai 525 Volt.
5. Reactive Power Regulator
Peralatan
ini berfungsi untuk mengatur kerja kontaktor agar daya reaktif yang
akan disupply ke jaringan/ system dapat bekerja sesuai kapasitas yang
dibutuhkan. Dengan acuan pembacaan besaran arus dan tegangan pada sisi
utama Breaker maka daya reaktif
yang dibutuhkan dapat terbaca dan regulator inilah yang akan mengatur
kapan dan berapa daya reaktif yang diperlukan. Peralatan ini mempunyai
bermacam macam steps dari 6 steps , 12 steps sampai 18 steps.
Peralatan tambahan yang biasa digunakan pada panel kapasitor antara lain :
- Push button on dan push button off yang berfungsi mengoperasikan magnetic contactor secara manual.
- Selektor auto – off – manual yang berfungsi memilih system operasional auto dari modul atau manual dari push button.
- Exhaust
fan + thermostat yang berfungsi mengatur ambein temperature dalam ruang
panel kapasitor. Karena kapasitor , kontaktor dan kabel penghantar
mempunyai disipasi daya panas yang besar maka temperature ruang panel
meningkat.setelah setting dari thermostat terlampaui maka exhust fan
akan otomatic berhenti.
DESIGN DAN PERENCANAAN PANEL KAPASITOR
Suatu pabrik mempunyai parameter listrik sebagai berikut :
Pada beban puncak / full operasional terbaca :
Ampere : 1200 Ampere
Tegangan : 385 Volt AC
Cos phi : 0,75 ( cosphi 1 ) = sin phi 1 : 0,661
Kw meter : 600 Kw
Cos phi yang ditargetkan : 0,96 (cosphi 2 ) = sin phi 2 : 0,28
Perhitungan dengan rumus :
Ic = ( Arus Maksimum x sin phi 1) – ( Arus maksimum x cos phi 1 x sin phi 2 )
-----------------------------------------
Cos phi 2
= ( 1200 x 0,661 ) - ( 1200 x 0,75 x 0,28 )
-----------------------
0,96
= 793 ,2 - 262,5
= 530,7 Ampere Reaktif
Qc = 3 x VL x Ic
= 1,732 x 385 x 530,7
= 353,88 Kvar = 354 Kvar
Kapasitor yang dibutuhkan :
Tegangan kerja kapasitor 415 V ( V 2 )
Tegangan jala jala terukur 385 V ( V1 )
Daya reaktive terhitung 354 Kvar ( Q1 )
Daya Reaktive Kebutuhan ( Q2) ?
Q 1 354
Q 2 = ------------------ = ------------------ = 411,6 Kvar = 420 Kvar
( V1 / V2 ) ( 385/ 415 )
Jadi kebutuhan daya reaktif aktualnya 420 Kvar
1. Mains switch yang digunakan sebesar :
MS = 1,25 x I c = 1,25 x 530 Ampere = 662 Ampere
Bisa dipilih antara kapasitas switch 630 A atau 800 A
Selain Load break switch ( LBS ) bisa digunakan MCCB atau fuse
2. Regulator yang di pilih mempunyai 12 steps dengan perhitungan
10 Kvar x 1 steps , 20 kvar x 1 steps , 30 Kvar x 1 steps dan 40 Kvar 9 steps = 10 + 20 + 30 + 360 = 420 Kvar
Current transformer yang dipakai 600 / 5 A atau menggunakan Current transformer yang sudah ada di panel MDP berapapun ampernya, Reactive power regulator dapat menyesuaikan settingan.
3. Pemutus tenaga yang digunakan bisa menggunakan MCCB atau Fuse
Untuk 10 Kvar = 20 Ampere ( fuse 25 Ampere)
Untuk 20 Kvar = 40 Ampere ( fuse 50 Ampere )
Untuk 30 KVar = 60 Ampere ( fuse 80 Ampere )
Untuk 40 Kvar = 80 Ampere ( fuse 100 Ampere)
Dianjurkan memilih breaker dengan breaking capacity yang tinggi minimal 25 KA.
4. Magnetic contactor yang digunakan untuk kapasitor
10 Kvar = 20 Ampere
20 Kvar = 40 Ampere
30 Kvar = 60 Ampere
40 Kvar = 80 Ampere
Rating ampere kontaktor kondisi pada AC 3 bukan AC1
5. Kapasitor bank yang digunakan pada tegangan jaringan 400/415 V
10 Kvar 1 unit
20 Kvar 1 unit
30 Kvar 1 unit
40 Kvar 9 unit
6. Busbar utama untuk kapasitas 600 Ampere menggunakan ukuran
8 x 50 mm = 400 mm 2 (batang tembaga ).Untuk busbar main switch menggunakan ukuran 10 x 30 mm = 300 mm2
7. Kabel Power kapasitor bank menggunakan kabel NYA / NYAF
10 Kvar = 6 mm 2
20 Kvar = 10 mm 2
30 Kvar = 16 mm 2
40 Kvar = 25 mm 2
Additional komponen :
- Exhaust fan 60 watt 220 V + Thermostat
- Selektor auto manual
- Push button on – off
- Pilot lamp
- Mcb control / fuse control
- Cover pertinax 2 mm
Box panel yang digunakan ukuran :
Tinggi : 200 cm
Panjang : 150 cm ( 2 pintu )
Tebal / dalam : 75 cm
Tebal plat : 1,8 mm – 2 mm
Warna : Grey RAL 7032
Cat : Powder Coating
Langkah perakitan dan instalasi :
1. Atur dan pasang dudukan Main Switch, MCCB , Magnetic contactor , dan kapasitor bank
2. Ukur dan setting dudukan untuk busbar utama
3. Ukur dan setting untuk busbar mains switch
4. Lubangi busbar dan cat sesuai dengan urutan RST
5. Lubangi dudukan plat untuk pasang Main switch ,MCCB,Kontaktor dan kapasitor
6. Lubangi pintu panel sesuai gambar rencana untuk Modul regulator ,pilot lamp, push button dan selector auto manual.
7. Pasang semua komponen pada tempatnya sesuai gambar
8. Instalasi Kabel Power dari Busbar , MCCB, Magnetic contactor sampai Kapasitor bank.gunakan sleve kabel untuk menandai phasenya.
9. Instalasi
kabel kontrol, dianjurkan menggunakan kabel merah warna standar untuk
rangkaian kontrol AC) kabel schoon merah untuk menandai Phase dan Kabel
schoon biru untuk menandai neutral. Untuk RST menggunakan kabel shoon
merah,kuning , biru
10. Instalasi kabel kontrol menggunakan marking kabel untuk kemuda
Han identifikasi dan pemeliharaan.
Langkah langkah Test Commisioning Panel Kapasitor
1. Tarik kabel Power utama NYY 3 x 1 x 300 mm dari main switch dipanel kapasitor sampai breaker outgoing / busbar panel MDP.
2. Tarik dan instalasi kabel Neutral NYAF 6 mm
3. Tarik kabel grounding dengan ukuran minimal BC 50 mm
4. Tarik kabel instalasi kontrol Current transformer dengan menggunakan kabel NYM
2 x 4 mm , jika jarak antara panel kapasitor dengan panel MDP lebih
dari 10 meter maka kabel kontrol Current transformer diperbesar menjadi
NYM 2 x 6 mm.
5. Cek ulang penyambungan kabel power dan kabel CT pastikan sudah sesuai urutan dan polaritasnya.
6. Cek dengan ohmmeter antara busbar dengan busbar, dan antara busbar dengan body atau grounding.
7. Semua switch baik main switch , MCCB , mcb kontrol dan selector switch dalam keadaan off.
8. Masukkan tegangan power ke panel Kapasitor. Catat tegangan kerja dan amati.
9. Masukkan main switch diikuti oleh mccb step by step.
10. Naikkan MCB control untuk mengoperasikan modul regulator.
11. Setting C / K regulator dengan rumus :
Ampere step pertama 16 ampere
C/K = ------------------------------- = --------------- = 0,13
Ratio CT arus 600/5
12. Setting power factor target pada cos phi 0,96
13. Setting program step utama pada : 1:2:3:4:4:4
14. Setting program stepping capasitor Normal / circular
15. Setelah
selesai baca parameter power factor saat itu. Biasanya menunjukkan
antara paling rendah 0,65 sampai 0,85. Jika terbaca dibawah 0,5
dimungkinkan terjadi salah koneksi kabel sensor ke regulator / salah
fase
16. Selektor dipindah diposisi manual. Pada posisi manual ini semua perintah kontaktor dioperasikan dari push button.
17. Tekan
push button satu persatu bergantian. Cek ampere masing masing phase
dari kapasitor .Idealnya seimbang jika terjadi ketidak seimbangan
terlalu jauh . Terjadi kerusakan pada kapasitor ,bisa juga terjdi pada
kontaktor hingga tidak kontak.
18. Baca dan amati besaran ampere yang mengalir apakah sudah sesuai dengan rating ampere yang tertera dalam kapasitas kapasitor.
19. Setelah semua steps diperiksa dan tidak ada kelainan berarti, maka selector dipindah ke posisi auto.
20. Dalam keadaan auto ini steps steps kapasitor akan masuk dengan sendirinya menyesuiakan besaran kvar yang dibutuhkan.
21. Amati perubahan pada tampilan cosphi meter minimal hasil akhir sesuai dengan target atau mendekati dari target.
22. Test
thermostat dengan memanasinya pakai korek api, beberapa saat setelah
thermal setting terlampaui maka exhaust fan harus bekerja.
23. Test commissioning telah selesai.
Bagaimanakah system operasional panel kapasitor bisa bekerja secara otomatis ?
Hal tersebut dapat diterangkan sebagai berikut :
- Dalam modul Reactive Power Regulator mempunyai input CT dan input tegangan, sehingga bisa terbaca arus, tegangan
, power factor, KVA, KW dan KVAR,parameter ini tidak selalu ditampilkan
dalam layar akan tetapi selalu terbaca dalam proses internal modul Dan parameter
Kvar ini yang dipakai sebagai acuan berapa steps dan berapa Kvar yang
masuk kesistem agar power factor mencapai target. Waktu tunda dan model
rotasi dari steps by stepas dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan.
- Jika pada saat beban awal mempunyai power factor yang rendah dengan beban rendah maka yang terhitung dalam modul
regulator bukan berapa ampere beban atau berapa power factor beban
melainkan berapa kvar yang diperlukan untuk mencapai nilai target power
factor. Maka kapasitor tidak akan masuk bila nilai kvar yang dibutuhkan
dibawah nilai minimum Kvar yang tersedia.
- Jika pada suatu saat beban bertambah besar dimana beban ini mengandung beban induktif antara
lain lampu mercury, Motor motor listrik, AC dll. Maka dalam modul akan
mendeteksi Kva menjadi lebih besar maka steps step kontaktor akan masuk
memberikan masukan daya reaktif yang dibutuhkan . Karena Kapasitor
mempunyai sifat kapasitif sebagai penyeimbang sifat induktif maka power
factor dari beban sudah diperbaiki mendekati power factor target.
- Demikian
juga sebaliknya jika beban berkurang maka nilai kvar yang disupply
kapasitor menjadi berlebihan, hal ini segera dideteksi oleh modul
regulator dan segera mengurangi pasokan beban kapasitif , sehingga power
factor kembali normal mendekati target.
Contoh perhitungan :
Berapakah nilai Kvar yang dibutuhkan agar power factor dapat mencapai cos phi =1 dan berapakah nilai cosphi total bila terdapat beban beban sebagai berikut :
- 1 buah motor exhaust fan dengan Daya input : 10 kw cos phi 0,8 = 12,5 Kva
- 10 buah lampu mercury dengan daya input total 5 kw cos phi 0,5 = 10 Kva
- 5 buah motor compressor dengan daya input total 7 kw cos phi 0,7= 10 Kva
Dengan menggunakan rumus
Kva = Kw + Kvar
Kvar = Kva - kw
Kvar = 32,5 Kva - 22 Kw
= 7,56 Kvar
Kw 22
Cos phi total = ------------ = ---------- = 0,676
Kva 32,5